Jumat, 12 Maret 2010

Catatan Untuk 21 tahun Umurku


kalau kau tahu mengubah Malam jadi pagi,
mengapa tak kau ajarkan padanya???
beri ia kata,
beri ia bahasa,
lalu beri ia kuas dan kanvas,
agar ia bisa melukis pelangi dilangitmu,

ah...

21 tahun aku hidup,
cukup kenyang dengan sebakul nasi,
secangkir kopi,
dan selembar informasi,

namun tetap saja
mulai dari nol...
satu
dua
tiga
tanpa...
sol la
si do....

simpul hari yang kusut mengkerut,
merubah imaji buntu beremuk,

heehe...
beribu pasir terbang menari,
enggan berpijak bumi kembali,
biarkan,
biarkan ia menjadi pendamping kepakan bidadari,
mungkin itulah surga yang mereka ciptakan sendiri,

mereka berkata padaku :
*sudah 21 tahun
halam buku-bukumu ditempeli
berpiring-piring kenyang, berjam-jam lelap,
bermeter-meter lamunan, bertumpuk-tumpuk bosan,
berkarung-karung jam dan detik, bersesak-sesak keinginan,
mengapa tak kau tulis sendiri???
mulailah dengn huruf A dan bunyikan Aaaa,
jangan akhiri saat koma, tanda tanya, dan tanda petik
buatlah gambar, peta atau catatan kaki
bukankah buku ini milikmu???
dia ada untuk bisa dibaca dan
disimpan dalam drive D
agar bisa dilengkapi oleh laju langkahmu.

(tanda (*) dikutip dari Novel Titik Merah karya Retni Suprihati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar