Senin, 21 Juni 2010

Pembunih Asmara

Kini kau ganjilkan semua cintaku
saat dahulu pernah kau tersenyum atasnya,

ya... kau patahkan kuas mimpi yang ku punya
dan kasihku, tahukah kau
betapa hati yang ingin menggambar
pelangi diatasnya masih bening
bahkan hambar...

dari sana mungkin, kau tersenyum
indah menggores hati,
atau dari sana mungkin, kau menangis
bahagia penuh menang

ketika kesumat dalm hatiku menjadi-jadi
tidak kah ada toleransi dalam rasamu
yang kau sebut CINTA
Hai Pembunuh Asmaraku....

dan kini kau jauh dimata
entah dalam riang atau bahagia
dikala hatiku kian merana.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar